CIREBON, SuaraMasyarakat.Com — Dengan bermodalkan buku pemilik kendaraan bermotor (BPKB) kendaraan roda dua yang usianya sudah tua bisa untuk jaminan kredit di bank BRI, dan bisa cair hingga ratusan juta rupiah, asalkan calon nasabah tersebut memberikan persyaratan melalui kepercayaannya yasin salah seorang karyawan mantri bank BRI.(10/12/2024)
Salah satu nasabah bank BRI dari warga desa yang ada di kecamatan kaliwedi kabupaten cirebon KADI (korban). Bersiteru dengan salah satu perantara pemilik warung Brilik orang terdekatnya mantri bank BRI yang di percaya, KADI mempunyai satu buah buku BPKB kendaraan roda dua yang di jaminkan ke bank BRI untuk meminjam uang. hingga bisa cair mencapai tujuh puluh lima juta rupiah (Rp 75.000.000-). padahal kendaraan motor tersebut kalau di jual kisaran harga empat jutaan rupiah,
KADI (korban) yang uangnya di duga di bawa kabur oleh oknum mantri bank BRI cabang gegesik cirebon lewat perantara atau kepercayaan mantri bank BRI saat di temui mengatakan, “saya sudah beberapa kali minjam uang di bank BRI lewat perantara yang punya warung brilink lancar lancar saja dengan mengangsur secara musiman, bahkan yang terahir saya berusaha mengajukan pinjaman tujuh puluh lima juta (Rp 75.000.000-) itu mulus dan di setujui, tetapi pada saat pencairan gak semuanya dicairkan, cuma cair tiga puluh juta (Rp 30.000.000-) yang empat puluh lima juta katanya masih terblokir dan belum bisa cair, uang yang sudah cair itupun saya gak nerima, karena memang saya ngerasa punya hutang dana talang sebelumnya sama pemilik warung brilink, dan buku rekening milik saya beserta nomor PIN nya ada sama dia. nanti kalau cair lagi di kabari katanya, menirukan kata katanya”, ucapnya.
“saya sudah pernah di datangi dari pihak bank, pertama dari cirebon dan dari tim audit, bahkan rumah saya juga mau di segel karena ada keterlambatan cicilan, tapi saya menolak karena saya sudah merasa nyicil walau merasa terlambat, dan yang sebesar empat puluh lima juta yang katanya sudah di cairkan saya gak mau nyicil karena saya gak merasa nerima uangnya yang empat puluh lima juta.
“apalagi pada saat itu buku rekening dan kartu ATM berikut PIN nya gak di tangan saya, tapi sama perantara, dan ditiga bulan kemudian saya dapat kabar bahwa uang empat puluh lima juta sudah cair, tapi sudah dipinjamkan dan sudah di bawa oleh yasin sebagai mantri bank BRI, mendengar itu saya merasa sok dan sangat kecewa kenapa gak memberi tahu dulu kesaya, karena itukan uang atas nama saya, tapi kenapa bisa di ambil dan di berikan ke orang lain tanpa ngasih tau ke saya katanya,” KADI.
pada waktu yang berbeda kami wartawan mendatangi salah seorang kepercayaan mantri BANK BRI sekaligus pemilik warung brilink RATINAH, ditempat rumah mertuanya, di situ hadir dari bhabinkamtibmas juga kaur kepemerintahan (juragan desa) menengahi mencari solusi untuk mendapatkan titik terang permasalahan perseteruan antara KADI dan RATINA.
RATINA mengatakan,”saya juga termasuk korban yang ditipu oleh pa yasin dari mantri bank, bahkan uang saya juga sebesar limapuluh juta (Rp 50.000.000-) di pinjam pak yasin, yang tertipu bukan KADI atau saya saja, tapi ada orang lain juga seperti: (1) JUNEDI sebesar 10 juta
(2) TABRODI sebesar 70 juta
(3) JARIH sebesar 25 juta
(4) KOLIFAH sebesar 10 juta, dan juga termasuk KADI sendiri sebesar 45 juta katanya”, RATINA pemilik warung Brilink.
“waktu pa KADI rumahnya di datangi pihak bank BRI dan audit saya juga ikut menyaksikan dan ikut ngomong, menjelaskan sampai detail bahwa kalau duit yang empat puluh lima juta itu bukan sama saya tapi di pinjam sama pa yasin. karena waktu itu saya di acam sama pa yasin, kalau pengen cepet cair saya bisa bantu, tapi saya pinjam dulu sebentar”, katanya RATINA menirukan kata kata yasin.
mengenai buku rekening atau ATM (anjungan tunai mandiri) miliknya pa kadi benar ada sama saya, karena saya berani pegang karena amanat dari istrinya yang ada di luar negeri, buku rekening dan ATM di suruh pegang sama saya, dan memang saya yang memberikan uangnya secara langsung sama pa yasin pada waktu itu dan ada saksi nya, dan dengan pencairan yang pertama tiga puluh juta itu di bagi dua, puya pa kadi lima belas juta saya tahan karena pa kadi punya hutang talangan sama saya, jadi yang jelas semua nasabah yang menjadi korban itu uang nya sama pa yasin yang sekarang kabur.
“sedangkan bapak kepala bank BRI tidak mau dengar dan tidak mau tahu, yang penting nasabah yang punya hutang kewajiban mengangsur, yasin karyawan mantri bank BRI sudah di pecat dan sudah menjadi daftar pencarian orang (DPO) RATINA katanya”, menirukan ucapan kepala bank BRI.
di tempat terpisah kami jurnalis menemui ALVIN selaku kepala bank BRI cabang Gegesik di kantornya meminta keterangan dan Mengatakan”, kalau uang pencairan sudah bukan tanggungjawab kita, kalau cerita uang yang sudah cair itu sudah bukan kendali saya pribadi dan bank BRI, uang buat kebutuhan apa atau dikemanakan itu terserah nasabah. ketika uang itu hilang di bawa kabur karyawan buktinya ada gak, tapi kalau saya punya bukti ketika saya memasukan uang ke rekening nasabah seperti kadi, dan mengambil uang di bank BRI di mana saja bisa, termasuk di brilink juga, logikanya orang menarik uang mesti yang bersangkutan dan orang yang punya rekening, kan ada buku rekening dan atm.
“terkait karyawan saya yasin, saya tidak tahu ada dimana, karena sudah tidak kerja disini lagi, secara aturan disini uang nasabah hilang atau di pinjam atau di bagi bagikan kemana itu sudah bukan kewenangan BRI lagi, karena nasabah sebelum cair itu didatangkan ke kantor dulu, untuk menandatangani aturan dan undang undangnya semua di jelaskan.
” sebelumnya juga calon nasabah di kunjungi oleh pimpinanya dan petugas di lapangan, jadi di luar dari pada setelah pencairan sudah bukan lagi kendalinya BRI, dan dengan jaminan BPKB dengan harga kendaraan roda dua dengan harga empat jutaan ketika di buat jaminan itu tergantung kita nya, karena kita juga punya prosedurnya dan aturan. terkait masalah karyawan BRI itu kabur itu sudah ada yang ngurus sendiri, dengan masalah ini mesti ada yang di publikasikan dan tidak dipublikasikan”, pungkas ALVIN kepala BRI cabang gegesik saat di konfirmasi.
(timred)
Penulis : Tim ( Red )
Editor : Rvl


