¦SUARAMASYARAKAT.COM.//Aceh Timur, 15 Oktober 2025 —Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kemala Bhayangkari Polres Aceh Timur kini dilengkapi dengan alat rapid test guna memperkuat standar kebersihan dan keamanan dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini bertujuan memastikan setiap menu MBG yang akan disalurkan ke penerima manfaat memiliki kualitas higienis dan aman untuk dikonsumsi.
Pelaksanaan rapid test dilakukan oleh Tim Food Safety yang terdiri dari Ps. Kasidokkes Polres Aceh Timur Aipda Muhammad Rafi, AMK, dokter mitra Polres Aceh Timur dr. Zulfahmi, Briptu David Mahesa Aritonang, S.H., serta Ria Lestari, A.Md.Kep.
Dua Tahapan Rapid Test
Kapolres Aceh Timur AKBP Irwan Kurniadi, S.I.K. melalui Ps. Kasidokkes Aipda Muhammad Rafi, AMK menjelaskan bahwa rapid test dilakukan dalam dua tahap.
> “Tahap pertama adalah metode organoleptik, yaitu dengan melihat, mencium, menyentuh, dan mencicipi makanan untuk menilai apakah masih layak konsumsi. Kita periksa tekstur, aroma, hingga rasa guna memastikan tidak ada indikasi makanan basi, berlendir, atau berubah bau,” jelas Aipda Rafi.
Tahap kedua menggunakan tes reagen dengan Test Kit khusus, meliputi Test Kit Arsen, Sianida, Nitrit, Boraks, dan Formalin.
Sampel makanan yang telah dimasak diambil sebanyak 10–20 gram, kemudian ditumbuk atau diblender dan dicampur air sebanyak 5 mililiter. Setelah dihaluskan, cairan sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditetesi reagen sesuai jenis uji yang dilakukan.
Hasil pengujian ditunjukkan melalui perubahan warna:
Formalin → warna ungu
Arsenida → warna kuning
Nitrit → warna ungu/merah
Sianida → warna biru
Boraks → warna merah, setelah kertas pereaksi diangin-anginkan dan terkena sinar matahari ±10 menit
Menurut Aipda Rafi, waktu yang dibutuhkan untuk proses rapid test sekitar 20 menit untuk arsen dan 10 menit untuk uji lainnya. Pemeriksaan dilakukan setiap hari pukul 06.00 WIB, sebelum MBG didistribusikan ke sekolah-sekolah penerima manfaat.
> “Dengan adanya rapid test ini, kami ingin memastikan seluruh makanan yang diberikan kepada anak-anak benar-benar aman, higienis, dan memenuhi standar kesehatan,” tegas Aipda Rafi.
—
Demikian siaran pers ini disampaikan untuk digunakan sebagai bahan publikasi dan kepentingan jurnalistik lainnya.


