KEVAKUMAN PENGURUS DPP HNSI, AKIBAT SEKJEN TIDAK MEMAHAMI TUGAS DAN FUNGSI SEBAGAI PENGGERAK ORGANISASI.

- Redaksi

Selasa, 21 Januari 2025 - 15:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta,- Menurut (AWS), Sekretariat DPP HNSI, harusnya memiliki peran yang sentral dalam mennggerakan roda organisasi, karena Sekjen didalam Struktur Kepengurusan DPP HNSI, dibantu oleh 3 Orang Wasekjen (Hanya 1 yang aktif ( Indar Wijaya), namun tidak digubris oleh Sekjen, kemudian dibantu oleh 25 Orang Kabid (90%) tidak berfungsi, dan 28 Departemen dengan 74 Orang personil namun hampir (75%) tidak berfungsi.

Dengan melihat hal ini maka sudah jelas kalau seorang Sekjen TIDAK MAMPU Melaksanakan Tugasnya Dengan Optimal, dengan demikian maka Sekjen DPP HNSI (Lidya Assegaf) “HARUS DIGANTI”.

Selanjutnya disampaikan oleh AWS, bahwa sistim manajemen organisasi yg dijalankan, adalah “Manajemen Tertutup”, sehingga hal ini menjadi kendala dalam mengembangkan Kreatifitas pengurus dalam penyampaian dan pelaksanaan program.

Baca Juga :  Tanpa Sosialisasi Warga Desa Gadingrejo,Tuntut Pabrik di Pinggir Jalan Pantura Ditutup

Sebagai contoh; Sistim Keuangan tidak ada keterbukaan, Pengurus tidak boleh berkomunikasi dengan Ketum HNSI, semuanya harus melalui Sekjen, Program telah disampaikan oleh berbagai Bidang dan Departemen, tapi tersumbat di meja SEKJEN. Kalau kerja model seperti ini anak lulusan SMP juga bisa jadi Sekjen HNSI, karena (Tugasnya hanya kumpulin berkas)
Sekjen hanya menempatkan kerabat dan kenalannya dalam Struktur DPP HNSI, yang nota bene tidak memahami apa itu HNSI, akhirnya kerja HNSI hanya menghadiri Undangan dan Upacara², bila ada Undangan untuk itu.

Krida HNSI yang dilaksanakan seminggu sekali, hanya diikuti oleh paling banyak 5 Orang pengurus, kenapa..? karena pengurus lainnya mulai MUAK dengan cara kerja Sekjen, hasil dari Krida yang dilaksanakan hanya “Omon-Omon”, tidak ada tindak lanjut.

Baca Juga :  Pengadilan Agama Ungkap Puluhan Istri di Batang Gugat Cerai Suami Gara2 Judi Online

Sejauh ini, hanya baru dilaksanakan program Makan Bergizi Gratis, hal ini juga karena dipaksa oleh Ketum HNSI.
Oleh karena itu, HNSI harus dikembalikan kepada fungsi dan marwah yang sebenarnya, yaitu dengan menempatkan personil yang tepat ( The Right Man on The Right Place) dan memiliki spesifikasi dibidang Kelautan dan Perikanan agar Program HNSI dapat dijalankan tepat waktu dan tepat sasaran.

MUNASLUB HNSI HARUS DILAKSANAKAN itu PILIHAN YANG TERBAIK. Demikian menurut AWS.

Penulis : Max

Editor : Rvl

Berita Terkait

Tekad Kuat Febi Milzam Pranadi Seorang OB Yang Ingin Menjadi Tentara Nasional Indonesia ( TNI )
Tanpa Sosialisasi Warga Desa Gadingrejo,Tuntut Pabrik di Pinggir Jalan Pantura Ditutup
Busyro Muqoddas Hadiri Halal Bihalal Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JM-PPK)
DPW SKKP Jawa Tengah Gelar Rapat Perdana,Siap Wujudkan Dapur Sehat untuk Generasi Emas 2045
MMC Siap Mendukung Polri Ciptakan Kamtibnas
Menyambut idul Fitri 1446 H DPP LABRAK Adakan Baksos Untuk Yatim Dan Duafa
Jalin silaturahmi,DPW APPI Sumut Buka Puasa Bersama Pengurus
MASIH PANTASKAH “ NELAYAN SEJAHTERA, NEGARA KUAT ”, SEBAGAI MOTTO HIMPUNAN NELAYAN SELURUH INDONESIA (HNSI), DIGAUNGKAN..?
Berita ini 39 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 2 Mei 2025 - 14:48 WIB

Tekad Kuat Febi Milzam Pranadi Seorang OB Yang Ingin Menjadi Tentara Nasional Indonesia ( TNI )

Rabu, 23 April 2025 - 16:57 WIB

Tanpa Sosialisasi Warga Desa Gadingrejo,Tuntut Pabrik di Pinggir Jalan Pantura Ditutup

Selasa, 22 April 2025 - 16:50 WIB

Busyro Muqoddas Hadiri Halal Bihalal Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JM-PPK)

Rabu, 9 April 2025 - 09:11 WIB

DPW SKKP Jawa Tengah Gelar Rapat Perdana,Siap Wujudkan Dapur Sehat untuk Generasi Emas 2045

Rabu, 2 April 2025 - 01:30 WIB

MMC Siap Mendukung Polri Ciptakan Kamtibnas

Berita Terbaru