Harga Sayur Di pasar Kajen Naik Tajam,Pedagang Keluhkan Dampak ODOL Mogok Masal Truk.

- Redaksi

Sabtu, 21 Juni 2025 - 23:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PEKALONGAN,suaramasyarakat.com
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pekalongan memastikan bahwa kenaikan harga sejumlah komoditas sayur di pasar tradisional, termasuk Pasar Kajen, terjadi karena kendala distribusi imbas aksi mogok sopir truk yang terjadi di berbagai daerah, khususnya di Jawa Tengah.

“Kemarin kami sudah berkoordinasi dengan pihak provinsi. Memang benar, saat ini ada kendala pada distribusi, terutama karena masih ada aksi mogok dari para sopir angkutan,” ujar Heri Purnomo, Analis Perdagangan Ahli Muda Disperindag Kabupaten Pekalongan, saat diwawancarai pada Sabtu (21/6/2025).

Baca Juga :  PSL & TPB UINSU Serukan Aksi Peduli Lingkungan di Hari Ozon Sedunia. "Petisi Sepanjang 1 Kilometer dan Penanaman Pohon Diharapkan Tercatat dalam MURI"

Menurutnya, hingga hari Sabtu pagi, jalur distribusi dari luar daerah belum berjalan normal.

“Kemarin para pedagang masih mengandalkan stok lama. Tapi kalau melihat situasi hari ini, pasokan dari luar belum masuk sepenuhnya. Kita tunggu, insyaallah Senin atau besok distribusi sudah mulai lancar dan harga bisa kembali stabil,” terangnya.

Heri menjelaskan bahwa sebagian besar pasokan sayur mayur di Kabupaten Pekalongan berasal dari luar daerah.

“Kami terus berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi, karena sebagian besar sayur yang masuk, terutama cabai merah besar, itu dari Jawa Timur. Sedangkan cabai rawit banyak yang berasal dari Temanggung,” ungkapnya.

Baca Juga :  Ketua PWI Batam Tak Mampu Klarifikasi Pemberitaan Pihaknya, Marganas Malah Tuding Acara Psikologis

Ia juga menyebut bahwa sebelum aksi mogok sopir berlangsung, harga sempat berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).

“Sebelum demo itu, harga cukup bagus, di bawah HET. Harga cabai merah itu sempat turun mendekati Rp25.000 per kilogram,” katanya.

Kenaikan harga yang terjadi saat ini, ditegaskan Heri, murni karena kendala di distribusi. Ia pun mengimbau masyarakat untuk tetap tenang.

“Moga-moga ini segera normal lagi. Jadi tidak perlu panik,” pungkasnya(pawarta lutfi)

Berita Terkait

Dewan Kota Jakarta Timur Akan Menggelar Kegiatan Donor Darah dan Bazaar UMKM Dalam Rangka HUT DKI Jakarta ke 498*
PW. ISARAH SUMUT DUKUNG PEMBERANTASAN NARKOBA DAN PREMANISME YANG DILAKUKAN POLDA SUMUT.
*Meriah dan Penuh Sinergi, Polres Pidie Jaya Gelar Olah Raga Bersama Peringati Hari Bhayangkara ke-79
Pasar Sukaramai Ditutup Pagar Besi, Para Pedagang Pasar Mengeluh dan Omset Penjualan Merosot*
Pemerintah Kota (Pemko) Langsa menggelar seleksi peserta MTQ (Mushabaqah Tilawatil Qur’an) Kota Langsa untuk mengikuti MTQ Aceh XXVII Tahun 2025 di Kabupaten Pidie Jaya.
Diera Digitalisasi, Bupati Morut Ingatkan Pengurus BUMDes Tentang Ini
Efisiensi Juga Berdampak Pada UMKM*
Sedekah Bumi, Wujud Shukur Kepada Allah
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 22 Juni 2025 - 00:36 WIB

Dewan Kota Jakarta Timur Akan Menggelar Kegiatan Donor Darah dan Bazaar UMKM Dalam Rangka HUT DKI Jakarta ke 498*

Minggu, 22 Juni 2025 - 00:19 WIB

PW. ISARAH SUMUT DUKUNG PEMBERANTASAN NARKOBA DAN PREMANISME YANG DILAKUKAN POLDA SUMUT.

Minggu, 22 Juni 2025 - 00:07 WIB

*Meriah dan Penuh Sinergi, Polres Pidie Jaya Gelar Olah Raga Bersama Peringati Hari Bhayangkara ke-79

Sabtu, 21 Juni 2025 - 23:50 WIB

Pasar Sukaramai Ditutup Pagar Besi, Para Pedagang Pasar Mengeluh dan Omset Penjualan Merosot*

Sabtu, 21 Juni 2025 - 23:43 WIB

Pemerintah Kota (Pemko) Langsa menggelar seleksi peserta MTQ (Mushabaqah Tilawatil Qur’an) Kota Langsa untuk mengikuti MTQ Aceh XXVII Tahun 2025 di Kabupaten Pidie Jaya.

Berita Terbaru